Di sebuah desa tinggallah Rani
dengan suami dan satu orang anaknya, mereka hidup dengan senang walaupun di
rumah yang sederhana. 13 tahun setelah kelahiran anaknya, Andi, suaminya Rani
meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah.
Satu tahun telah berlalu, Rani pun
berniat untuk menikah lagi. Bayu, anak pertamanya Rani tidak setuju kalau ibunya
menikah lagi. Ia sangat sayang dengan ayah dan ibunya dan tidak ada yang boleh
menggantikan posisi ayahnya.
Sampai suatu hari, Rani pun
membulatkan tekadnya untuk menikah lagi, walaupun tanpa persetujuan Bayu.
Karena ia menilai bahwa, tak lengkap keadaan rumah tanpa seorang suami atau
ayah bagi anaknya. Rani cukup lelah untuk menjadi seorang ibu dan ayah
sekaligus untuk si Bayu. Oleh karena itu Rani ingin menikah lagi.
Beberapa minggu setelah pernikahan
ibunya dengan seorang pengusaha kaya yang dermawan bernama Radit pun tidak
merubah sikap Bayu kepada ayah barunya. Ia tetap bersikap dingin terhadap apa
yang ayahnya berikan kepadanya. Saat ini Bayu dan ibunya pun tinggal di rumah
yang cukup besar. Walaupun begitu, Radit tetap menyayangi Bayu. Ia terus
mencoba untuk mengambil simpati dari Bayu. Ia faham bagaimana perasaan Bayu
saat itu dan ia coba untuk memakluminya.
Sampai pada suatu hari, Bayu telah
tumbuh dewasa, saat itu ia berumur 18 tahun dan berkuliah di salah satu
Universitas ternama di Indonesia. Namun, sikap bayu terhadap ayah angkatnya
masih belum berubah. Sikapnya yang dingin terhadap kebaikan dan perhatian yang
ayah angkatnya berikan masih tertanam dalam hatinya. Radit dan Rani pun
kualahan menghadapi sikap anaknya yang semakin menjadi-jadi.
Malam ini adalah hari ulang tahun
Bayu, sekarang umur Bayu telah genap 19 tahun. Radit pun berniat untuk
memberikan surprise kepada Bayu sepulangnya nanti. Segala sesuatupun telah
disiapkan oleh Radit demi anaknya tercinta itu.
Jam menunjukkan pukul 19.00, suara
gerbang rumah terdengar, tanda Bayu sudah pulang. Radit berharap, malam ini
Bayu bisa bahagia dengan apa yang ia berikan. Sampai Bayu di dalam rumah, Bayu
tetap bersikap dingin, ia mengabaikan kejutan yang diberikan oleh ayahnya dan
langsung masuk ke kamarnya. Hal ini membuat ayahnya sedih. Ia lelah, ia tak
tahu apa yang harus ia lakukan agara Bayu bisa menghargainya, menganggapnya
sebagai ayah.
Keesokan harinya, sepulang kerja,
Radit mencoba mengajak berbicara dengan Bayu, ini untuk kesekian kalinya ia
mencoba untuk berbicara dengan Bayu, namun Bayu mengacuhkannya. Pada kali ini,
untuk pertama kalinya Radit angkat bicara, namun dengan nada sedikit kesal. Ia
bicara kepada Radit bahwa ia tidak inigin ada seorang pun yang menggantikan
posisi ayah kandungnya. Dan Bayu bertanya, mengapa selama ini, Radit selalu
membalas sikap dinginnya dengan tak hentinya memberikan perhatian kepadanya.
Dan ia bilang bahwa sejak awal pun ia tidak suka dengan Radit.
Radit pun menjawab, bahwa hal itu ia
lakukan semata-mata karena ia sayang dengan B ayu, ia menginginkan yang terbaik
buat Bayu, sebagaimana seorang ayah menginginkan yang terbaik untuk anaknya.
Dan ia berkata bahwa hanya perhatian dan sikap itulah yang mampu ia berikan
untuk Bayu, tak ada yang paling berharga yang ia miliki selain diri Bayu, oleh
karena itu ia siap mengorbankan apapun demi kebahagiaan Bayu.
Setelah mendengar itu, Bayu pun
meninggalkan ayahnya begitu saja dan masuk
ke kamarnya. Dan hari-hari pun berjalan seperti biasanya, sikap Bayu
yang dingin dengan perhatian yang diberikan oleh ayahnya kepadanya.
0 komentar:
Posting Komentar